Kamis, 11 Oktober 2012

Setu Babakan
sepeda air: 5000 sampe jam 5
Mushala Al-Falaah, Komplek Perkampungan Budaya Betawi, Jl. H. Mali Setu Babakan, Srengseng Sawah




Siapa sih yang gak kenal / belom pernah denger tokoh "Robin Hood" dari Jakarta di jaman penjajahan kompeni Belanda pada waktu itu? Dialah yang bernama 'Bang Pitung', Tokoh pendekar dari tanah Betawi. Eitss.. tapi kali ini saya tidak akan membahas tentang sejarah 'Bang Pitung', tetapi justru akan membahas tentang Budaya Betawi itu sendiri.

Saat ini, budaya Betawi semakin tersingkir & menghilang karena banyaknya pendatang yang bermukim di Jakarta, padahal seni dan budaya Betawi ini sangat beragam bentuknya seperti bahasa, tarian, makanan dan cerita rakyatnya. Maka dari itu untuk melestarikan budaya tersebut, dibentuklah komplek pelestarian budaya Betawi, salah satunya di daerah Setu Babakan ini.


Kehidupan masyarakat di sekitar Babakan ini juga sudah bercampur dengan pendatang lain, bisa terdengar dari beberapa orang yang saling berkomunikasi dengan bahasa Jawa. Umumnya, masyarakat Betawi di sekitar Babakan bekerja sebagai pedagang ataupun bergerak di bidang keagamaan seperti guru mengaji. Beberapa juga ada yang ber-profesi mencari ikan.

Banyak pedagang di Babakan yang menjual makanan asli khas Betawi seperti  Soto Mie, gado-gado, toge goreng dan yang paling khas adalah kerak telor yang dijual dengan harga Rp. 10.000,- hingga Rp. 13.000,-. (tergantung jenis telor yang diminta) dan cukup nikmat dimakan beramai-ramai. Eh apa pula itu kerak telor? rasanya gimana? ....hehe..... itu sejenis makanan/cemilan yang terbuat dari beras ketan, telor ayam/telor bebek, udang kering, bawang goreng, kelapa, merica, garam... (mungkin ada lagi campuran bahan yang lain :p ). Jangan lupa sediain air minum jika kita sedang menikmati panganan ini, karena berdasarkan pengalaman pribadi, kerak telor cukup bikin agak seret di tenggorokan, tapi tetap gurih dan nikmat. kalo bisa dibilang, rasanya seperti kue yang kenyal, kering dan..... menurut saya sih kayak lemper tanpa minyak.

Untuk wisata di Babakan, ada beberapa jenis hiburan yang bisa dinikmati. Yang menarik bagi para pemancing adalah tersedianya kolam-kolam pemancingan khusus ataupun mancing bebas di danau.























View Larger Map

Kamis, 04 Oktober 2012

Asiknya siang hari di Taman Tebet 

Jalan ke Taman Tebet?..... hmm.... ragu ragu juga awalnya, ngapain sih ke Taman Tebet? apa enaknya disana? cuma taman kosong? Tapi karena taman itu letaknya tidak jauh dan sering kali dilewatin, ya gak ada  salahnya juga untuk mampir. Ini pertama kali nya saya menginjakan kaki di taman ini,,, kalo lewat sih, ya udah puluhan kali.


Mencari tempat Refreshing
Rasanya jarang sekali kita bisa menghirup udara segar di daerah Jakarta yang gersang dan panas ini, tapi untungnya di beberapa titik kita masih bisa mendapati beberapa taman untuk sekedar leyeh leyeh ataupun untuk melakukan aktifitas seperti olahraga dll.

Saat itu jam menunjukkan sekitar pukul 10.00 WIB, termasuk kesiangan juga untuk dikatakan mencari udara segar di taman, tapi saya berpikir di taman kan banyak pohon-pohon, meskipun agak kesiangan, pastinya masih ada sisa-sisa udara yang fresh :) ...... ngarebbb ,hehehe
Begitu parkir mobil, saya langsung semangat untuk berjalan dengan langkah cepat menuju taman, kenapa koq "berjalan dengan langkah cepat" ?, ya , karena taman ini tidak menyediakan lahan parkir untuk mobil, untuk motor pun hanya bisa beberapa belas unit saja. Untuk mobil, terpaksa parkir agak jauh, biar gak bikin macet jalanan,,,, tetap saja parkir-nya di pinggir jalan :)

Kesan pertama saat masuk area taman, rasanya cukup lega karena luas taman ini sekitar 2.6 hektare. Taman ini juga merupakan bantuan dari PT. HPM (PT. Honda Prospect Motor), makanya nama taman ini lengkapnya adalah "Taman Tebet-Honda" yang diresmikan 28 Juli 2010 oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Fauzi Bowo.

Konon kabarnya, Taman Tebet ini ditanami hingga 1.180 pohon, yang merupakan hasil penjualan dari Indonesia International Motor Show (IIMS) 2009.

Tapi ketika saya melihat langsung di lokasi, rasanya tidak nampak ribuan pohon-pohon tersebut (kecuali digabung dengan 'hutan kota' di seberangnya), bahkan rumput pun enggan menunjukkan dirinya. Mungkin ya karena saat itu memang musim kemarau parah yang berbulan-bulan dan memang tidak turun setetes pun air hujan :(

Taman yang terletak di perbatasan Tebet Barat dan Tebet Timur ini memang cukup menarik untuk dijelajahi setiap sudutnya. Segera saja saya menjelajah seluruh sudut taman. Sampai di tengah taman, akan ditemui jembatan kecil yang menghubungkan area taman lantai beton, dengan bagian taman lain yang berisikan pepohonan. Jembatan ini menyeberangi sungai/saluran air kecil, dan jembatan ini berjumlah sekitar 3 buah yang terletak di pinggir kanan, kiri, dan tengah taman.





View Larger Map


Jika kita memasuki area taman dari jalan Tebet Timur, di pojok kiri taman, akan kita temui bangunan Musholla kecil untuk shalat, lengkap dengan kamar mandinya, dan dibagian taman yang paling kanan, akan kita temui lapangan bola sederhana...... yup, lapangan yang sederhana saja :)




Dari jauh, cukup banyak terlihat beberapa pasangan, anggota keluarga dan remaja yang sekedar duduk duduk, main skateboard bahkan banyak juga yg sedang pacaran..ehm ehm ehmmm.... Karena Taman Tebet ini terbilang cukup nyaman untuk sekedar istirahat.


Yang menjadi tujuan utama pengunjung taman, yang pasti adalah tempat duduknya. ada sekitar 10-an tempat duduk yang terbuat dari besi sederhana, namun cukup nyaman karena ada di bawah pepohonan, tapi sayang saat itu lagi musim kemarau jadi daunnya pada rontok.




Terkecoh istilah "Taman"
Konsep dan kata "Taman", yang ada di benak kita adalah tempat untuk tidur-tiduran, bermain dengan anak dan menghirup udara segar. Cukup menyenangkan juga jika kita berkumpul di Taman Tebet-Honda bersama dengan teman-teman/kekasih untuk melakukan aktifitas olahraga ataupun sekedar istirahat bersama keluarga, namun yang sedikit mengecewakan bagi saya di Taman Tebet ini adalah sangat minimnya jumlah ruang bermain untuk anak, bahkan hampir bisa dibilang tidak tersedia fasilitas tersebut.

Taman Tebet ini pun letaknya berdempetan dengan tempat pembuangan sampah, namun tidak terlalu mengganggu karena letak tempat duduk atau pusat area aktifitas terbilang sangat cukup jauh, namun yang sangat jelas mengganggu adalah saluran air yang tergenang dan terlihat beberapa sampah mengapung, sehingga jika kita menyeberangi jembatan akan langsung tercium aroma menyengat khas sungai/got mampet dan jika hari menjelang gelap, banyak muncul pengunjung lain di taman ini,...... nyamuk.



Editorial & Photographer: Widy Prasetyo 
Sumber: http://www.honda-indonesia.com/motorsports.php?id=287